Limbah Industri Penyamakan Kulit – Pengelolaan dan Pemanfaatannya

buckleguy.com

Limbah Industri Penyamakan – Industri penyamakan kulit merupakan sebuah usaha yang menggunakan air dalam jumlah relatif banyak dan menghasilkan limbah.

Sebagian besar limbah yang dihasilkan berupa limbah cair, padat, dan gas. Limbah-limbah tersebut mengandung berbagai polutan organik dari bahan baku dan polutan kimia dari bahan pembantu proses.

Limbah cair masih dapat diolah kembali atau dibuang secara langsung. Industri penyamakan yang menggunakan proses Chrome Tanning menghasilkan limbah cair yang mengandung krom.

Sebuah zat kimia berbahaya bagi kesehatan jika tercemar ke lingkungan. Sementara limbah padat sebagian masih dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk lain.

Limbah padat dapat berasal dari kulit mentah yang belum disamak dan kulit yang sudah disamak. Beberapa golongan limbah padat yaitu:

  • Berupa potongan kulit mentah yang masih segar, lemak, dan bulu sebanyak 5% dari kulit mentah.
  • Potongan kulit, daging, dan bulu sesudah penghilangan bulu halus sebanyak 5% dari kulit mentah.
  • Berupa potongan kulit wet blue sebanyak 3% dari kulit mentah

(Sumber: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit, Karet, dan Plastik Yogyakarta)

Pengelolaan Limbah Cair

bandungkita.id

Dalam hal ini yang menjadi permasalahan utama adalah krom. Selama proses perendaman 60% krom akan terserap ke kulit sedangkan 40% sisanya akan menjadi bagian dari limbah cair.

Sejauh ini untuk penanganannya dapat dilakukan recovery, adapun tahapannya sebagai berikut:

Penyaringan

Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran padat dengan cairan krom (Cr).

Pengendapan

Cairan Cr yang bebas padatan kemudian diendapkan dengan menambahkan zat basa hingga suasana pH naik menjadi 8-8,5. Hasilnya akan terbentuk senyawa krom hidroksida.

Separasi

Krom yang mengendap setelah kurang lebih 1 hari dipisahkan. Sisa cairan yang diasumsikan telah bebas Cr baru kemudian dialirkan ke IPAL.

Sedangkan endapan yang terbentuk dilarutkan dalam larutan asam agar dapat digunakan kembali untuk proses penyamakan.

Proses di atas dikenal dengan istilah recovery chrome. Lalu bagaimana dengan pengelolaan dan pemanfaatan limbah padat industri penyamakan kulit? Berikut ulasannya:

Pemanfaatan Limbah Padat

limbah industri penyamakan kulit
garutnews.com

Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa limbah padat dapat diolah kembali menjadi pakan ternak, pupuk, lem kayu, asbes, hardboard, serta bahan pembuat karpet.

Salah satu contoh limbah padat industri penyamakan kulit adalah kulit split. Dalam satu ton kulit segar yang telah diawetkan dengan garam terdapat 115 kg kulit split.

Hanya sebagian kecil dari sekian persen kulit mentah yang dimanfaatkan, misalnya untuk membuat krecek dan kerupuk kulit.

Bahan-bahan lain yang menjadi sisa dan terbuang berupa kulit hasil pengapuran yang berasal dari anggota badan, serutan-serutan sisa pengetaman sisa-sisa finishing, dan lain-lain.

Selain untuk membuat rambak, sebagian kulit sisa atau buangan ini juga dimanfaatkan untuk kerajinan tangan.

Kulit sisa sebagian besar terdiri dari protein, sehingga jika dihidrolisis lebih lanjut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan gelatin.

Dimana manfaat gelatin sangatlah banyak, baik di bidang pangan maupun non-pangan, salah satunya sebagai bahan baku untuk membuat lem.

Beberapa sumber lain juga menyebutkan jika kulit sisa-sisa shaving berupa potongan-potongan kecil dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompon sol karet, pembuatan kertas, dan lain-lain.

Bahkan ada sebuah penelitian yang menyebutkan jika kulit sisa tersebut bisa diolah lebih lanjut sebagai bahan baku membuat papan partikel dari bahan PVC (Polyvinyl Cholride).

Dimana yang kita ketahui bersama papan partikel dibuat dari kayu pada umumnya. Seiring meningkatkan permintaan dan kebutuhan kayu, beberapa peneliti mencari alternatif lain untuk membuat papan tersebut.

Salah satunya yaitu membuat papan partikel menggunakan komposit campuran limbah padat industri penyamakan kulit dengan bahan perekat plastik PVC.

Originally posted 2022-03-22 12:12:53.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.