Kulit Nabati (Vegtan) – Vegtan atau vegetable tanned leather merupakan istilah dari kulit sapi yang telah disamak, atau disebut juga dengan kulit nabati.
Disebut sebagai kulit nabati karena proses penyamakannya menggunakan bahan-bahan alami dari ekstrak pepohonan.
Berbeda dengan kulit sintetis, dimana proses penyamakannya menggunakan bahan-bahan kimia. Kulit nabati memiliki warna yang lebih khas, yang sering disebut dengan warna natural.
Seiring waktu warna yang dihasilkan produk kulit nabati akan semakin bertambah kuat karakternya. Ekstrak nabati yang digunakan selama proses penyamakan akan memperkuat keunikan warna kulit.
Meskipun mengalami perubahan warna, namun tidak terlihat kusam justru warna yang terbentuk terlihat lebih tegas.
Sekilas Tentang Jenis-Jenis Kulit Sapi
Beberapa produk dari kulit tentunya sudah banyak anda jumpai di pasaran. Seperti tas, dompet, sepatu, sandal, dan lain sebagainya.
Bagi pecinta produk kulit wajib mengetahui secara detail tentang beberapa jenis kulit bahan sapi berikut:
Kulit Sapi Nabati (Vegtan)
Kulit sapi yang pertama ini memiliki tekstur yang tebal dan kaku. Paling banyak digunakan karena harganya yang terbilang lebih murah dibandingkan jenis kulit sapi lainnya.
Kulit Sapi Krom
Memiliki permukaan yang lembut dan bertekstur tebal. Karena kehalusannya, kulit sapi krom dibandrol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan jenis kulit nabati.
Kulit sapi krom paling sering digunakan untuk membuat tas, dompet, atau sandal kulit branded dengan edisi terbatas.
Kulit Sapi Pull Up
Jenis kulit sapi ketiga ini memiliki harga 2-3 kali lebih mahal dibandingkan jenis kulit nabati dan krom. Biasanya peminatnya merupakan konsumen golongan menengah ke atas.
Kulit sapi pull up mempunyai tekstur tebal, permukaan lembut, dan lentur.
Kulit Sapi Suede
Kuli sapi termahal dibandingkan berbagai jenis kulit sapi nabati dan krom. Karakteristiknya memiliki tekstur yang lembut, tipis, dan sedikit berbulu.
Produk-produk dengan bahan kulit sapi suede tergolong ke dalam koleksi jenis produk mewah dan branded.
Mengenal Kulit Nabati (Vegtan) Lebih Dalam
Lalu apa perbedaan kulit sapi nabati dengan ketiga jenis kulit sapi di atas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbedaan paling mencolok terletak pada karakter warna.
Kulit nabati direndam menggunakan akasia (ekstrak pepohonan), yang dapat memunculkan variasi warna coklat muda, coklat tua, kemerah-merahan, hingga putih kecoklatan.
Proses pembuatan vegtan (vegetable tanned leather) membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk menghasilkan kulit dengan kualitas bagus pun harus dikerjakan oleh seseorang yang sudah berpengalaman.
Selain itu perbedaan lainnya terletak pada aroma kulit. Lamanya proses perendaman membuat kulit nabati atau vegtan memiliki aroma yang unik dibandingkan jenis kulit lain.
Bagi anda yang masih awam dalam hal produk kulit, perlu diketahui kulit nabati yang baru biasanya berwarna putih pucat atau putih agak kekuningan.
Seiring waktu warna kulit tersebut akan berubah menjadi semakin tua dan gelap.
Kulit nabati yang berwarna pucat merupakan kulit yang belum selesai sempurna proses penyamakannya. Dimana kulit jika penyamakannya sempurna akan dilapisi oleh material pelindung dari alam sekitar.
Kulit berwarna pucat biasanya akan lebih muda menyerap air, keringat, maupun debu yang berdampak pada tingkat kekotoran kulit.
Namun bagi sebagian orang, hal ini merupakan kelebihan khusus dari kulit nabati, tergantung cara perawatan masing-masing orang saja.
Jika produk anda ingin terlihat lebih tegas warnanya dari waktu ke waktu, maka hindarkan produk tersebut dari cahaya matahari secara langsnug, jangan sampai terkena air, keringat, ataupun terpaan debu.
Dengan begitu tas, dompet atau sepatu anda akan semakin elegan sepanjang waktu.
Jangan lupa lakukan pelumasan atau pelapisan jika anda membeli sebuah produk dari kulit nabati. Hal ini bertujuan untuk melindungi kulit dari penuaam atau perubahan warna yang tidak diinginkan.
Misalnya mengolesi produk dengan minyak atau juga bisa menggunakan lotion biasa.
Originally posted 2022-03-03 08:50:25.