Apa sih simbiosis parasitisme itu? Mungkin banyak yang bertanya-tanya tentang definisi atau maksud dari simbiosis parasitisme.
Di dalam hubungan antar makhluk hidup, baik manusia dengan hewan, hewan dengan tumbuhan dan lain-lain, tentu ada yang namanya simbiosis atau interaksi entah itu simbiosis yang saling menguntungkan atau bahkan saling merugikan.
Sementara untuk simbiosis parasitisme sendiri, pada simbiosis satu ini salah satu pihak mendapatkan keuntungan dari hubungan yang dilakukan dengan pasangan namun pihak lain dirugikan.
Organisme yang mendapatkan keuntungan ukurannya biasanya lebih kecil dari makhluk hidup yang dirugikan.
Secara umu simbiosis terdiri dari 3 jenis yaitu yaitu simbiosis yang saling menguntungkan disebut sebagai simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan ada juga simbiosis parasitisme.
Tulisan kali ini khusus membahas materi mengenai simbiosis yang merugikan bagi salah satu makhluk atau organisme. Dengan menyimak artikel ini kamu bisa memahami lebih lanjut mengenai simbiosis parasitisme.
Simbiosis Parasitisme
Organisme yang selalu mengambil makanan dari organisme yang lain biasanya disebut sebagai parasit dan yang dirugikan disebut sebagai inang.
Pihak yang mendapatkan keuntungan dari hubungan ini biasanya disebut dengan parasit karena itu interaksi atau hubungan ini disebut dengan simbiosis parasitisme.
Meskipun begitu, simbiosis ini sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup dan keseimbangan suatu ekosistem. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila semua serangga dibasmi dan musnah.
Tentu tumbuhan yang dalam proses penyerbukannya membutuhkan bantuan serangga tidak akan membuahkan biji dan membuat tumbuhan tersebut lambat laun akan mengalami kepunahan.
Hal ini tentu saja dapat mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada.
Contoh Simbiosis Parasitisme
Contoh simbiosis parasitisme pertama yang akan dibahas adalah hubungan antara manusia dengan cacing pita. Di dalam tubuh manusia terdapat cacing pita yang mendapatkan makanan secara gratis.
Manusia tentu akan mengalami kerugian dimana sari makanan yang harusnya diperuntukkan untuk metabolisme tubuhnya harus merelakan sebagian berkurang karena dimakan oleh cacing pita itu sendiri.
Kerugian lainnya dengan hadirnya cacing pita dapat membuat penyakit untuk manusia yang dinamakan dengan taeniasis dan juga sistiserkosis. Penderita penyakit ini biasanya akan mengalami pusing dan mual.
Contoh simbiosis kedua yaitu interaksi antara tali putri dan inang. Awalnya tali putri akan bersimbiosis dengan tumbuhan inang dengan cara membelit kemudian mengisap sari makanan dari inangnya.
Semakin lama, tali putri tak hanya menghisap sedikit tapi merebut area atau tempat mendapatkan cahaya matahari inangnya dan hal ini tentu akan membuat tumbuhan inang jadi kering, layu bahkan mati.
Simbiosis parasitisme juga dapat terjadi pada hewan dan tumbuhan misalnya lalat buah dan buah-buahan. Lalat buah akan menyerang dengan cara menyuntik telur ke dalam buah tersebut.
Hal ini akan memberikan dampak yang buruk bagi buah karena buah yang sudah mendapatkan suntikkan telur dari lalat buah akan menjadi busuk bahkan menjadi rontok sebelum dipetik.
Biasanya, sasaran dari lalat buah ini adalah tanaman buah, cabe, pare, tomat, mentimun, melon, terong, nangka, apel, jeruk, jambu air, dan jambu biji.
Biasanya lalat buah yang menyerang adalah lalat buah betina dengan menusukkan alat peletak telur atau obipositor ke dalam buah dengan tujuan agar lalat tersebut bisa menempatkan telur mereka ke buah tersebut.
Telur tersebut kemudian menetas, menjadi larva, dan akhirnya berkembang. Larva ini dapat merusak daging buah sehingga buah yang terkena serangan lalat akan membusuk.
Itulah tadi uraian singkat mengenai pengertian dan beberapa contoh dari simbiosis parasitisme. Semoga bermanfaat!
Keyword: Simbiosis Parasitisme
Originally posted 2021-01-12 13:13:13.