Contoh Surat Tidak Resmi dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Surat Tidak Resmi

Pembagian surat menjadi dua jenis, yaitu surat resmi dan surat tidak resmi. Dalam konteks ini, surat tidak resmi adalah surat yang biasa kita tulis sehari-hari, baik untuk keperluan pekerjaan maupun keluarga. Surat tidak resmi tidak memerlukan formalitas dan aturan khusus yang harus dipatuhi. Selain itu, surat tidak resmi juga bisa dikirimkan dengan berbagai macam media seperti melalui email, messenger, atau aplikasi pesan instan lainnya.

Adapun tujuan dari surat tidak resmi ini biasanya adalah untuk mengkomunikasikan sesuatu secara informal dan bersahabat. Misalnya, ketika kita ingin mengucapkan selamat atas pencapaian teman atau mengirimkan undangan ulang tahun kepada sahabat. Surat tidak resmi juga bisa digunakan untuk berbagi informasi, mengajak seseorang untuk bertemu, atau sekadar mengirimkan pesan singkat untuk menguatkan hubungan persahabatan.

Tidak seperti surat resmi yang sangat formal dan sering digunakan dalam situasi yang sangat penting dan kritis. Surat resmi biasanya memerlukan format dan syntax tertentu, dan diikuti dengan tanda tangan pejabat atau kepala instansi. Contoh surat resmi antara lain surat perjanjian kerjasama, surat pengunduran diri, surat perintah atasan, atau surat undangan acara pemerintahan. Surat resmi ini sangat penting karena berfungsi sebagai legalitas atas tindakan atau keputusan tertentu yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lainnya.

Namun, dalam kehidupan kita sehari-hari, surat tidak resmi justru lebih sering kita pakai. Pasalnya, kita lebih banyak berinteraksi secara informal dan tidak selalu ada urusan resmi yang harus dilakukan. Sebagai contoh, jika kita ingin berkunjung ke rumah teman yang sudah lama tidak bertemu, maka kita bisa mengirimkan surat tidak resmi untuk menjalin komunikasi dan mempererat hubungan persahabatan. Surat tidak resmi bisa dibuat dalam bentuk tulisan tangan, ketik manual atau dengan menggunakan aplikasi office seperti Microsoft Word atau Google Docs.

Dalam menjelaskan kandungan surat tidak resmi, ada beberapa hal yang perlu ditonjolkan. Pertama, surat tidak resmi biasanya dimulai dengan pembukaan yang bersifat ramah dan akrab seperti ‘Halo’, ‘Assalamu’alaikum’, atau ‘Dear’. Kedua, biasanya isi surat tidak resmi juga disertai dengan ungkapan rasa kangen, rindu, atau bahagia atas keadaan tertentu yang sedang terjadi. Ketiga, surat tidak resmi juga bisa digunakan untuk berdiskusi tentang sesuatu dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk menguasai cara menulis surat tidak resmi yang baik dan benar. Dengan demikian, kita bisa lebih mudah membuka komunikasi dengan teman maupun kerabat yang sudah lama tidak kita jumpai. Selain itu, surat tidak resmi juga bisa menjadi alat bantu yang efektif untuk mempererat hubungan persahabatan dan keluarga.

Tujuan Menulis Surat Tidak Resmi

Surat tidak resmi merupakan bentuk komunikasi informal yang biasanya digunakan ketika ingin menuliskan sesuatu kepada teman, keluarga, atau rekan kerja. Saat menulis surat tidak resmi, tujuan dari penulisan tersebut bervariasi tergantung dari konteks dan situasi pengirim surat. Beberapa tujuan umum dalam menulis surat tidak resmi meliputi:

1. Menjalin Hubungan Pertemanan

Saat menulis surat tidak resmi kepada teman, tujuan umumnya adalah untuk menjalin hubungan pertemanan. Dalam konteks ini, surat tidak resmi ditulis dengan bahasa yang santai, bersahabat, dan dapat mencerminkan kepribadian pengirim surat. Pengirim surat dapat menuliskan cerita sehari-hari, pengalaman yang sedang dialami, atau ajakan untuk melakukan aktivitas bersama.

2. Mengucapkan Selamat atau Ucapan Terima Kasih

Selain itu, surat tidak resmi juga dapat digunakan untuk mengucapkan selamat atau ucapan terima kasih. Contohnya, pengirim surat dapat menuliskan ucapan selamat untuk teman yang sedang merayakan ulang tahun atau mengirimkan ucapan terima kasih kepada keluarga yang telah memberikan hadiah pada momen spesial.

Hal ini dapat mempererat hubungan antar sesama dan menunjukkan bahwa pengirim surat perhatian terhadap orang lain.

3. Meminta Bantuan atau Saran

Ketika sedang mengalami masalah atau kesulitan, orang seringkali meminta bantuan atau saran dari orang lain. Surat tidak resmi dapat menjadi sarana untuk meminta bantuan atau saran tersebut, terutama jika orang yang dimintai bantuan atau saran tersebut sulit dihubungi secara langsung. Saat menulis surat tidak resmi dalam konteks ini, pengirim surat sebaiknya menjelaskan masalah secara jelas dan rinci agar penerima surat dapat memberikan bantuan atau saran yang tepat.

4. Mengirimkan Undangan

Surat tidak resmi juga dapat digunakan untuk mengirimkan undangan. Contohnya, pengirim surat dapat mengundang teman atau keluarga untuk menghadiri acara spesial seperti pernikahan atau ulang tahun. Dalam menulis surat undangan, pengirim surat sebaiknya menyebutkan detail acara seperti tanggal, waktu, dan tempat. Selain itu, pengirim surat juga dapat menyampaikan permintaan konfirmasi kehadiran dari penerima surat.

5. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

Terakhir, menulis surat tidak resmi dapat menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Dalam menulis surat tidak resmi, pengirim surat dapat berlatih dalam menggunakan kosakata dan tata bahasa yang baik dan benar. Selain itu, pengirim surat juga dapat mengasah kemampuan mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

Dalam keseluruhan, surat tidak resmi memiliki banyak fungsi dan tujuan, tergantung dari konteks dan situasi pengirim surat. Dalam menulis surat tidak resmi, pengirim surat sebaiknya mengikuti norma-norma keindonesiaan dalam penggunaan bahasa dan memperhatikan kesopanan dalam menyampaikan pesan.

Unsur-unsur Surat Tidak Resmi

Surat tidak resmi adalah jenis surat yang disampaikan untuk keperluan pribadi, baik itu untuk mengucapkan selamat, meminta maaf, atau sekedar mengobrol dengan teman atau kerabat. Berbeda dengan surat resmi, surat tidak resmi tidak mewajibkan penggunaan bahasa formal, cukup menggunakan bahasa yang santai dan hangat. Namun, meskipun sifatnya tidak resmi, sebuah surat tetap harus memuat unsur-unsur tertentu yang dapat memudahkan pembaca dalam memahami maksud dari surat tersebut.

1. Penerima Surat

Pada bagian penerima surat, sebutkanlah nama atau nama panggilan penerima surat dengan jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan kata-kata yang bersifat personal, seperti “kepada sahabat karibku” atau “untuk temanku tercinta”. Hal ini dapat membuat penerima surat merasa dihargai dan spesial.

2. Isi Surat

Isi surat adalah bagian paling penting dalam sebuah surat. Pada bagian ini, Anda dapat menyampaikan pesan sesuai dengan tujuan Anda menulis surat. Misalnya, jika Anda ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada seseorang, tuliskanlah kalimat yang mengucapkan selamat ulang tahun secara spesifik. Jika Anda ingin meminta maaf, tuliskanlah kalimat permintaan maaf secara jelas sehingga pembaca dapat memahami maksud Anda dengan baik.

3. Penutup Surat

Penutup surat adalah bagian terakhir yang tidak kalah penting dari unsur-unsur surat tidak resmi. Pada bagian ini, Anda dapat menambahkan kalimat-kalimat yang bersifat personal seperti “aku akan selalu mendoakanmu” atau “tetap semangat ya!”. Namun, penutup surat juga sebaiknya memuat kalimat yang bersifat formal seperti “terima kasih” atau “salam hangat”. Jangan lupa untuk menandatangani surat Anda dengan jelas agar penerima surat dapat mengenali siapa pengirimnya.

Dengan memperhatikan unsur-unsur surat tidak resmi, pembaca dapat lebih mudah memahami maksud dari surat yang ditulis. Selain itu, tidak ada salahnya untuk menambahkan sentuhan personal pada surat Anda agar penerima surat merasa lebih istimewa. Selamat menulis surat tidak resmi!

Format Penulisan Surat Tidak Resmi

Surat tidak resmi merupakan jenis surat pribadi yang biasanya digunakan untuk mengirimkan pesan kepada teman atau keluarga. Meskipun surat ini tidak begitu formal seperti surat resmi, namun terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan ketika menulis surat tidak resmi. Berikut adalah format penulisan surat tidak resmi.

1. Alamat Pengirim dan Penerima

Seperti pada surat resmi, surat tidak resmi juga harus mencantumkan alamat pengirim dan penerima. Biasanya, alamat pengirim diletakkan di bagian kiri atas surat, sedangkan alamat penerima diletakkan di bagian kanan atas surat. Jangan lupa untuk mencantumkan nama lengkap dan alamat yang jelas dan lengkap.

2. Tanggal dan Salam Pembuka

Setelah mencantumkan alamat pengirim dan penerima, selanjutnya penulis harus mencantumkan tanggal penulisan surat. Tanggal penulisan surat biasanya diletakkan di bawah alamat pengirim atau di atas salam pembuka. Salam pembuka pada surat tidak resmi dapat langsung menulis salam seperti “Halo”, “Dear”, “Assalamu’alaikum”, atau kata-kata yang baik lainnya.

3. Isi Surat

Bagian isi surat merupakan inti dari surat yang berisi pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, perhatikan penggunaan kalimat yang jelas, padat, dan mudah dimengerti. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu formal dan rumit sehingga tidak menyulitkan pihak penerima untuk memahaminya. Gunakan bahasa yang sederhana dan ramah agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

4. Penutup dan Tanda Tangan

Setelah selesai menulis pesan, maka penulis harus memberikan penutup dalam surat. Penutup biasanya diawali dengan kata “Salam”, dan diakhiri dengan kata-kata seperti “Sampai jumpa”, “Best regards”, atau “Terima kasih”. Jangan lupa untuk menambahkan tanda tangan pada surat tidak resmi tersebut. Tanda tangan ditulis di bawah kata-kata penutup dan nama penulis ditulis dengan jelas di bawah tanda tangan.

5. Penggunaan Bahasa yang Tepat

Dalam menulis surat tidak resmi, penggunaan bahasa yang tepat akan sangat mempengaruhi kesan dari surat tersebut. Oleh karena itu, gunakan bahasa yang santun, sopan, dan tidak menggunakan kata-kata yang kasar. Cobalah untuk menghindari penggunaan kata-kata slang atau candaan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman. Hindari juga penggunaan kata-kata yang mengandung unsur SARA yang dapat menyinggung pihak lain.

Dalam penulisan surat tidak resmi, tidak ada aturan baku yang harus diikuti, selama surat yang ditulis tersebut dapat menghasilkan pesan yang jelas dan mudah dimengerti oleh pihak lain. Jangan lupa untuk mengecek kembali sebelum mengirimkan surat tersebut. Semoga format penulisan surat tidak resmi ini dapat membantu pembaca dalam membuat surat yang baik dan benar.

Contoh Surat Tidak Resmi Yang Baik dan Benar

Surat tidak resmi sering kali digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengucapkan terima kasih, mengajak bertemu, dan sebagainya. Nah, berikut ini adalah beberapa contoh surat tidak resmi yang baik dan benar.

1. Mengucapkan Terima Kasih

Dear [nama penerima],

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk [alasan mengucapkan terima kasih]. Anda telah memberikan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam situasi tersebut.

Sekali lagi, terima kasih banyak ya.

Salam hangat,

[nama pengirim]

2. Mengajak Bertemu

Halo [nama penerima],

Bagaimana kabar kamu? Saya harap semuanya baik-baik saja. Saya ingin mengajak kamu untuk bertemu dan ngobrol-ngobrol bareng. Bagaimana menurutmu?

Kalau kamu sibuk, kita bisa menentukan waktu yang tepat yang sesuai bagi kita berdua.

Ayo kita lihat-lihat tempat yang asyik untuk kita bertemu.

Sampai bertemu nanti ya!

Salam hangat,

[nama pengirim]

3. Memberikan Saran

Hai [nama penerima],

Saya berharap kamu baik-baik saja. Saya ingin memberikan saran yang mungkin bisa membantumu dalam situasi [situasi yang dihadapi].

Saya pikir kamu bisa melakukan [saran yang diberikan] untuk mengatasi situasi tersebut.

Semoga saran saya bisa membantumu ya!

Salam hangat,

[nama pengirim]

4. Mengucapkan Selamat

Halo [nama penerima],

Belum lama ini saya mendapat kabar bahwa kamu telah [prestasi yang diraih]. Saya sangat senang mendengarnya dan ingin mengucapkan selamat atas prestasi yang sangat membanggakan itu.

Semoga prestasi kamu ini bisa menjadi motivasi bagi orang-orang di sekitarmu!

Salam hangat,

[nama pengirim]

5. Menyampaikan Pengumuman

Hai [nama penerima],

Saya ingin memberitahumu [pengumuman yang ingin disampaikan].

Saya harap pengumuman ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

Jangan ragu untuk menghubungi saya jika kamu memiliki pertanyaan apa pun seputar pengumuman ini, ya.

Salam hangat,

[nama pengirim]

Demikianlah beberapa contoh surat tidak resmi yang baik dan benar yang bisa kamu gunakan untuk berbagai keperluan. Ingatlah untuk selalu memperhatikan bahasa dan etika dalam penulisan surat.

Originally posted 2023-06-19 17:41:16.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.