Contoh Surat Resign (Surat Pengunduran Diri) dalam Bahasa Indonesia

Alasan Resign yang Wajar dan Etis

Seiring berjalannya waktu, terkadang setiap individu merasakan sebuah ketidakcocokan antara posisi yang diinginkan dan pekerjaan yang dijalani. Akibatnya, pegawai akan dipaksa untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja. Namun, resign hendaknya dilakukan dengan carayang wajar dan etis. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa alasan resign yang wajar dan etis.

1. Kendala Personal

Kendala personal dapat menjadi alasan yang wajar dan etis untuk melakukan resign. Contohnya, ketika seorang pegawai harus memindahkan tempat tinggal ke kota atau negara lain karena alasan keluarga yang mendesak. Perusahaan tempat ia bekerja perlu dimaklumi jika resign terjadi pada saat seperti itu. Selain itu, masalah kesehatan juga menjadi faktor penting. Ketika seorang pegawai mengalami masalah kesehatan yang membuatnya sulit untuk menjalankan tugas, resign juga dianggap sebagai opsi terbaik.

2. Kurangnya Peluang Pengembangan Karir

Jika seorang pegawai merasa bahwa perusahaannya tidak memberikan peluang pengembangan karir yang memadai, maka resign dapat dianggap sebagai pilihan yang wajar dan etis. Setiap manusia tentunya ingin terus berkembang dalam bidangnya masing-masing. Jika perusahaan tidak dapat membantu pegawainya mencapai potensinya dalam bidang tersebut, maka opsi resign dapat dipertimbangkan sebagai opsi terakhir.

3. Lingkaran Pertemanan dan Hubungan Kerja

Terkadang, hubungan antara sesama pegawai bisa menjadi alasan yang wajar untuk resign. Apabila terjadi benturan paham atau ketidakcocokan antara pegawai dan rekan kerja yang sulit untuk diatasi, resign bisa menjadi satu-satunya solusi yang wajar dan etis. Selain itu, jika seorang pegawai memiliki sahabat dekat atau rekan kerja lain yang memiliki pekerjaan yang lebih baik dan sepadan gaji, maka pegawai tersebut bisa mempertimbangkan opsi berhenti dan mencari pekerjaan baru.

4. Tak Cocok dan Kesimpangan Kegiatan

Setiap pekerjaan memiliki tuntutan yang berbeda-beda, seperti waktu kerja yang fleksibel atau standar dan tuntutan fisik lainnya. Jika seorang pegawai merasa bahwa dirinya tak dapat memenuhi tuntutan dari pekerjaan yang dilakukannya dan menimbulkan stres atau tekanan dalam dirinya, maka resign bisa dianggap wajar dan etis. Pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan passion juga menjadi faktor yang penting dalam menghindari keterpurukan diri dalam jangka panjang.

5. Esensi Perusahaan dan Nilai

Ketika seorang pegawai merasa tidak sesuai dengan esensi perusahaan atau nilai-nilai yang diusung oleh perusahaan, maka opsi resign bisa menjadi pilihan yang wajar dan etis. Seorang pegawai juga wajib menilai apakah perusahaan tempat dia bekerja memiliki integritas yang tinggi dan setiap keputusan yang diambil telah dipertimbangkan dengan matang. Jika nilai-nilai yang dianut perusahaan tidak sesuai dengan tujuan hidup sang pegawai, maka alasan resign dapat dipertimbangkan.

Kesimpulan

Resign memang menjadi opsi terakhir yang sulit dipertimbangkan, namun terkadang menjadi solusi terbaik untuk menghindari tekanan dan stres dalam menjalani pekerjaan. Pilihan resign tersebut pun menjadi hal yang wajar dan etis apabila alasan di baliknya sesuai dengan kriteria diatas. Semoga artikel ini dapat memberikan pandangan dan menjelaskan tentang alasan resign yang wajar dan etis pada setiap individu.

Cara Penulisan Surat Resign yang Benar

Mungkin suatu saat nanti, kamu akan merasa sudah tak nyaman lagi bekerja di perusahaan tempat kamu bekerja saat ini. Jangan patah semangat! Buat surat resign secara profesional dan sesuai dengan tata cara penulisan yang benar. Dengan demikian, kamu bisa meninggalkan tempat kerja dengan baik dan mulai mencari pekerjaan yang lebih baik. Berikut ini adalah cara penulisan surat resign yang benar.

1. Sertakan Data Pribadi

Sertakan data pribadi seperti nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, serta nomor telepon. Jangan lupa untuk menyertakan informasi posisi yang kamu duduki di perusahaan dan departemen yang kamu kerjakan. Sebelum menulis surat resign, pastikan kamu sudah mencari tahu protap atau aturan yang berhubungan dengan pengajuan surat resign di perusahaan kamu. Jangan sampai kamu melanggar aturan yang ada dan menyebabkan proses pengunduran diri kamu menjadi rumit.

2. Jelaskan Alasan Resign

Alasan utama kamu membuat surat resign tentu adalah karena kamu ingin keluar dari perusahaan tersebut. Pastikan kamu menjelaskan secara singkat dan jelas alasan kamu mengajukan resign. Sebagai contoh, kamu bisa menuliskan bahwa kamu ingin mencari pengalaman di bidang yang berbeda atau bahwa kamu ingin fokus pada pendidikanmu. Pertimbangkan kembali alasan kamu dan coba untuk memberikan penjelasan yang tidak menyinggung perasaan atasan atau teman kerjamu.

Di samping itu, kamu juga perlu menuliskan permohonan maaf karena meninggalkan perusahaan yang telah memberikan kesempatan kerja kepada kamu. Berikan kesan bahwa kamu membuat keputusan ini murni karena faktor pribadi yang ingin kamu tekuni. Dengan memberikan penjelasan yang baik, kamu dapat membangun hubungan yang baik dengan perusahaanmu dan meninggalkan kesan yang baik.

3. Berikan Informasi Terkait Pengunduran Diri

Berikan informasi terkait pengunduran dirimu, termasuk jangka waktu pemberitahuan dan tanggal terakhir kamu bekerja di perusahaan tersebut. Sesuai protap yang sudah diberikan, kamu harus memberikan pemberitahuan minimal dua minggu atau satu bulan sebelumnya agar perusahaan bisa mencari pengganti posisimu. Selain itu, kamu juga harus menuliskan tanggal terakhir kamu bekerja di perusahaan tersebut, sehingga perusahaan bisa mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan saat kamu keluar.

4. Ucapkan Terima Kasih

Meskipun kamu mungkin merasa sudah tidak nyaman lagi di perusahaan tersebut, tetaplah ucapkan terima kasih kepada manajemen dan rekan kerjamu yang telah membantumu selama bekerja di sana. Buatlah kata-kata ini secara sopan dan apresiatif, agar tidak meninggalkan kesan buruk pada perusahaan dan rekan kerjamu yang masih ada di sana.

Dalam menulis surat resign, pastikan kamu memiliki niat yang baik dan menjaga etika serta sikap profesional. Jangan lupa berikan copy surat resign kepada manajemen dan pegawai HRD serta perhatikan aturan yang berlaku di perusahaan. Semoga tips di atas bisa membantumu menulis surat resign yang baik dan membuka jalan untuk pekerjaan yang lebih baik di masa depan.

Contoh Surat Resign dengan Bahasa yang Tepat dan Santun

Mungkin saat ini kamu tengah berpikir untuk mengajukan surat resign dari pekerjaanmu karena berbagai alasan, tapi kamu masih bingung tentang bagaimana menulis surat resign dengan bahasa yang baik dan sopan agar tetap menjaga hubungan baik dengan pihak perusahaan. Berikut adalah contoh surat resign dengan bahasa yang tepat dan santun untuk membantumu.

1. Bagian Pembuka Surat

Bagian pembuka pada surat resign, terutama yang ditujukan pada atasannya, harus memuat ucapan terima kasih dan penghargaan. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kamu menghargai kesempatan yang diberikan oleh perusahaan selama bekerja bersama dan tetap bersifat profesional.

Contoh bagian pembuka yang baik dan sopan sebagai berikut:

Kepada Yth. Bapak/Ibu [nama atasan]

Dengan hormat,

Saya [nama lengkap] ingin menyampaikan pengunduran diri sebagai [jabatan] di [nama perusahaan]. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang saya dapatkan selama bekerja di [nama perusahaan].

2. Alasan Anda Mengundurkan Diri

Penjelasan mengapa kamu mengundurkan diri merupakan bagian penting dalam surat resign. Namun, pastikan kamu tetap menjaga profesionalisme dan tidak menyertakan hal-hal yang bersifat negatif atau mengkritik perusahaan atau rekan kerja. Sebaiknya kamu menyampaikan alasanmu secara singkat dan jelas.

Contoh:

Setelah mempertimbangkan dengan matang, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan saya karena saya ingin mencari tantangan baru dan pengalaman berharga pada karir saya ke depannya. Saya merasa senang bisa bekerja di perusahaan yang luar biasa dan bersama tim yang hebat, namun saya merasa perlu mencari pengalaman baru untuk meningkatkan keterampilan saya.

3. Ucapan Terima Kasih dan Harapan

Bagian ini merupakan kesempatan untuk kamu mengutarakan rasa terima kasih yang tulus atas kesempatan dan pengalaman kerja selama bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa menyampaikan harapan terbaikmu untuk masa depan perusahaan.

Contoh:

Kembali saya sampaikan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan selama ini. Saya harap perusahaan dapat terus maju dan berkembang. Saya juga berterima kasih atas dukungan dan kerja sama yang diberikan selama saya bekerja di perusahaan ini. Saya akan selalu mengenang masa-masa berharga selama bekerja di sini.

Terakhir, saya mohon maaf bila ada kesalahan selama bekerja di perusahaan. Semoga kesehatan dan sukses selalu menyertai Bapak/Ibu dan seluruh tim di [nama perusahaan].

Demikian surat pengunduran diri ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat saya,

[nama lengkap]

Dalam menulis surat resign, pastikan kamu tetap menjaga sikap profesional dan sopan, serta mengucapkan terima kasih yang tulus atas pengalaman kerjamu. Surat resign yang dihormati dan santun akan membantu mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan dan atasanmu.

Menjaga Hubungan Baik Meski Telah Resign

Saat kita telah memutuskan untuk resign dari pekerjaan, hal yang seringkali diabaikan adalah menjaga hubungan baik dengan perusahaan dan rekan kerja. Meskipun sudah tidak lagi menjadi karyawan, memiliki hubungan baik dengan mereka dapat memberikan manfaat di masa depan. Lalu, bagaimana caranya menjaga hubungan baik meski telah resign? Berikut tipsnya:

1. Berikan Pemberitahuan Resign dengan Tepat

Langkah pertama untuk menjaga hubungan baik setelah resign adalah memberikan pemberitahuan secara profesional dan tepat. Berikan pemberitahuan sebelumnya sesuai dengan kebijakan perusahaan atau kontrak kerja Anda, agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan pengganti Anda. Sampaikan juga alasannya dengan jelas dan tulus, serta ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan selama bekerja di perusahaan.

2. Keluar Dari Perusahaan dengan Baik.

Saat hari terakhir bekerja, sempatkan untuk berpamitan dengan rekan kerja dan atasan Anda serta menyelesaikan tugas-tugas yang masih tertunda. Apabila memungkinkan, tinggalkan pekerjaan dengan hasil yang baik, baik itu proyek yang telah selesai atau penjelasan cara melanjutkan proyek yang belum selesai. Dalam hal ini jangan lupa “Selama menyusun surat resign, katakanlah selamat tinggal dengan indah dan upacara” yang dapat meninggalkan kesan positif.

3. Haluskan Jalan untuk Kembali Bekerja

Meskipun Anda telah memutuskan untuk resign, tetaplah profesional dan jangan menutup kemungkinan untuk kembali bekerja di perusahaan dalam hal mendukung kegiatan perusahaan tertentu atau posisi yang lebih menarik. Dalam hal ini, tetaplah menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan Anda. Anda juga bisa menjalin hubungan dengan mantan rekan kerja melalui media sosial dan email, serta sering menghadiri acara-acara atau acara perusahaan untuk mempertahankan koneksi.

4. Kontribusi Setelah Resign

Setelah resign, Anda bisa mempertahankan hubungan dengan perusahaan dengan memberikan kontribusi pada perusahaan, melalui melakukan aksi sukarela, memberi masukan, memberikan saran, atau mengirimkan penghargaan. Ketika perusahaan memiliki prestasi baik, mungkin Anda ingin mengirim sebuah ucapan selamat atau artikel ke media. Dengan memberikan sumbangsih setelah resign, perusahaan dan mantan rekan kerja Anda akan merasa dihormati dan diperhatikan.

Dalam rangka mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan dan rekan kerja setelah resign, selalu berikan sikap profesional dan tetaplah terbuka untuk kemungkinan-kemungkinan baru. Dengan begitu, hubungan yang terjalin selama bekerja dapat tetap dijalin dan berguna di masa depan.

Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Mengirimkan Surat Resign

Apakah Anda sedang dalam situasi di mana Anda merasa perlu untuk mengirimkan surat resign ke atasan? Sebelum Anda menulis surat tersebut, ada beberapa persiapan yang sebaiknya Anda lakukan. Berikut adalah 5 langkah persiapan sebelum mengirimkan surat resign:

1. Bedah alasan keresahan Anda

Sebelum melakukan tindakan yang drastis seperti mengajukan resign, berikan diri Anda beberapa waktu untuk menjelajahi apa yang dapat memicu perasaan keresahan. Apakah Anda merasa terlalu stres? Apakah pekerjaan Anda tidak memberikan tantangan yang cukup? Mungkin bahkan permasalahan personal atau keluarga dapat mempengaruhi hal tersebut. Terisolasi dari lingkungan kerja yang mempengaruhi keputusan Anda.

2. Pastikan Anda memikirkan keputusan tersebut dengan matang

Inilah saatnya untuk meminta saran dari orang-orang Anda percayai. Bicarakan alasan-alasan Anda yang membuat Anda merasa perlu untuk resign dan dengarkan masukan yang diberikan oleh teman dan keluarga. Terkadang, perspektif orang lain dapat membantu Anda melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

3. Sampaikan keputusan Anda kepada atasan

Namun, pastikan untuk memberi tahu atasan Anda terlebih dahulu. Berikan pemberitahuan yang jelas dan terperinci tentang alasannya, serta berikan kesempatan bagi mereka untuk membantu menyelesaikan masalah Anda atau mencari solusi bersama.

4. Buat rencana ke depan

Berdasarkan alasan yang Anda sampaikan, tentukan langkah selanjutnya yang akan Anda ambil dan buat rencana untuk masa depan Anda, baik itu mencari pekerjaan baru atau memulai karir dalam bidang yang berbeda. Pastikan juga untuk mempertimbangkan skenario apa pun yang diciptakan oleh keputusan Anda. Teruslah mempersiapkan diri Anda.

5. Tulis surat resign Anda

Jika Anda memang memutuskan untuk melanjutkan keputusan Anda, tiba saatnya untuk menyiapkan surat resign Anda. Surat tersebut sebaiknya dibuat dengan sopan dan jelas, menjelaskan alasan Anda untuk resign dan memberikan pemberitahuan yang diperlukan sebelum meninggalkan perusahaan. Sampaikan rasa terima kasih Anda pada perusahaan dan karyawan dan ekspresikan kesediaan Anda untuk membantu dalam transisi. Pastikan untuk tidak meninggalkan kesan yang buruk sebelum Anda benar-benar pergi dan meninggalkan hubungan yang baik.

Jadi, sebelum Anda mengirimkan surat resign, ada beberapa persiapan yang sebaiknya Anda lakukan terlebih dahulu. Jangan membuat keputusan secara tergesa-gesa, pastikan untuk memikirkan alasan mengapa Anda menempuh langkah tersebut dan gunakan keputusan yang matang untuk membuat keputusan terbaik berikutnya.

Originally posted 2023-05-30 18:56:46.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.