Contoh Surat Hibah untuk Organisasi Non-Profit

Pengertian Surat Hibah

Surat hibah adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh seseorang yang memberikan hibah sebagai bentuk hadiah kepada pihak lain. Tujuan utama dari surat hibah adalah untuk mengalihkan kepemilikan aset dari pihak pemberi hibah kepada pihak penerima hibah tanpa adanya pertukaran finansial yang terlibat.

Perlu ditegaskan bahwa hibah adalah bentuk pemberian hadiah yang bersifat sukarela. Tidak ada kewajiban dari pihak penerima hibah untuk memberikan apapun sebagai imbalan atas penerimaan hibah tersebut. Namun, pihak penerima hibah wajib untuk mengakui dan menerima hibah tersebut, serta memperoleh hak atas aset yang diberikan.

Contoh surat hibah dapat berupa pemberian aset berupa uang tunai, saham, properti, surat berharga, mobil atau kendaraan lainnya. Dalam surat hibah, harus ada rincian aset yang diberikan, beserta informasi jumlah dan nilai rupiahnya. Selain itu, surat hibah juga harus mencantumkan identitas pihak pemberi hibah dan pihak penerima hibah, serta merekam waktu dan tempat pengalihan kepemilikan aset tersebut.

Surat hibah juga memerlukan legalitas untuk memastikan bahwa pengalihan kepemilikan aset tersebut sah dan tidak akam menjadi masalah hukum. Oleh karena itu, surat hibah harus mencantumkan nama notaris atau pejabat publik yang menandatanganinya, untuk memperkuat validitas hibah tersebut.

Secara ringkas, surat hibah adalah dokumen legal yang digunakan untuk mengalihkan kepemilikan aset dari pihak pemberi hibah kepada pihak penerima hibah. Surat hibah mencatat semua informasi penting terkait hibah, termasuk besaran nilai aset, identitas pihak yang terkait, waktu dan tempat pengalihan kepemilikan, serta tanda tangan pejabat notaris atau pejabat publik yang sah.

Tujuan Surat Hibah

Surat hibah merupakan jenis surat resmi yang digunakan untuk memberikan hak atas suatu milik atau kekayaan secara cuma – cuma oleh pemberi hibah kepada penerima hibah. Dalam konteks hukum, surat hibah dianggap sebagai alat pemindahan hak mutlak yang sah atas suatu kepemilikan dengan persetujuan dari kedua belah pihak.

Tujuan utama dalam pembuatan surat hibah adalah untuk memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap pemberian hibah antara pihak penghibah dan penerima hibah serta menghindari adanya pemalsuan dokumen. Oleh karena itu, untuk mempersingkat dan memudahkan proses pembuatan surat hibah maka negara Indonesia telah mengembangkan contoh surat hibah resmi yang harus diikuti dalam pembuatan surat hibah.

Adapun beberapa tujuan lain dari pembuatan surat hibah antara lain:

1. Memberikan bantuan finansial kepada pihak yang membutuhkan

Salah satu tujuan paling umum dari surat hibah adalah untuk memberikan bantuan finansial kepada pihak yang membutuhkan. Penerima hibah bisa berupa individu, kelompok, maupun lembaga berupa badan usaha, yayasan, dan sejenisnya. Dalam hal ini, surat hibah mampu membantu pihak yang membutuhkan secara finansial dengan memberikan akses terhadap kekayaan atau harta milik secara cuma – cuma.

2. Membantu menghindari persengketaan dalam membagi warisan

Surat hibah juga memberikan manfaat untuk menghindari persengketaan yang sering terjadi dalam pembagian warisan. Hal ini dikarenakan dengan adanya surat hibah maka penerima hibah bisa dijadikan sebagai ahli waris yang sah dan memiliki hak waris yang setara dengan pewaris yang sebenarnya. Bahkan, hal ini sekaligus menghindari kemungkinan adanya pihak yang membantah pembagian waris dan bertanya tentang keabsahan kepemilikan aset mereka.

Contoh, jika seseorang ingin memberikan sebidang tanah sebagai hibah kepada saudaranya, maka dengan melakukan hibah atas tanah tersebut maka saudaranya akan memegang kuasa atas tanah tersebut sepenuhnya. Hal ini memudahkan penghibah untuk memperlakukan tanah tersebut sebagai milik saudaranya tanpa khawatir telah melakukan penyelewengan terhadap milik yang dimilikinya.

3. Meningkatkan efisiensi perpajakan

Menggunakan surat hibah juga dapat membawa manfaat lainnya dalam bisnis perpajakan. Dalam hal ini penghibah mampu melakukan pengecualian terhadap pajak Apabila melakukan hibah dari kekayaannya sehingga dapat meningkatkan efisiensi perpajakan.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa surat hibah memiliki banyak tujuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing – masing penghibah. Sehingga sangat penting untuk memilih jenis surat hibah yang sesuai dengan kebutuhan khusus yang dimiliki serta melakukan pembuatan dengan prosedur yang tepat dan memastikan surat hibah tersebut telah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak.

Isi Surat Hibah

Surat hibah adalah surat resmi yang digunakan untuk memberikan sedekah kepada orang atau badan tertentu. Surat hibah biasanya digunakan ketika seseorang ingin memberikan harta benda kepada orang atau badan lain secara sukarela, tetapi dengan tetap memperhatikan ketentuan dari hukum agama maupun hukum negara. Dalam surat hibah, terdapat beberapa isi yang harus dicantumkan, berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai isi dari surat hibah:

1. Identitas Pemberi Hibah

Pada bagian ini, pemberi hibah harus mencantumkan nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas diri seperti nomor KTP atau paspor. Informasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa pemberi hibah adalah seseorang yang sah dan terpercaya.

2. Identitas Penerima Hibah

Hal yang sama juga harus dilakukan oleh penerima hibah, yaitu mencantumkan informasi yang diperlukan seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas diri. Informasi ini diperlukan agar penerima hibah bisa dihubungi dan diidentifikasi dengan mudah oleh pemberi hibah.

3. Penyampaian Hibah

Pada bagian ini, pemberi hibah harus menyatakan dengan jelas mengenai objek hibah yang diberikan. Objek hibah bisa berupa uang, properti, kendaraan, maupun benda berharga lainnya. Selain itu, pemberi hibah juga harus menyebutkan nilai dari objek hibah tersebut, baik dalam bentuk nilai tunai maupun barang.

Contoh:

“Saya atas nama [Nama pemberi hibah], dengan ini memberikan hibah sejumlah [nominal mata uang] kepada [Nama penerima hibah], berupa [jenis objek hibah] dengan nilai sebesar [nilai hibah] [mata uang].”

4. Tujuan Hibah

Bagian selanjutnya yang harus ada dalam surat hibah adalah tujuan pemberian hibah tersebut. Pemberi hibah harus menuliskan dengan jelas tujuan pemberian hibah, apakah untuk membantu kebutuhan hidup, usaha, atau kepentingan lainnya. Tujuan hibah ini juga akan membantu penerima hibah dalam penggunaan dana yang diterima.

Contoh:

“Hibah ini diberikan dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup [nama penerima hibah], terutama dalam membiayai kegiatan [kegiatan yang ingin didanai].”

5. Batas Waktu Penerimaan Hibah

Pada bagian terakhir, pemberi hibah harus menuliskan batas waktu penerimaan hibah. Hal ini diperlukan untuk memberikan panduan bagi penerima hibah dalam penggunaan dana, sehingga penggunaannya bisa lebih efektif dan efisien.

Contoh:

“Penerima hibah adalah diperbolehkan untuk menggunakan dana tersebut mulai dari tanggal [tanggal dimulai pencairan hibah] hingga batas waktu [tanggal akhir penggunaan hibah]. Jika penerima hibah tidak menggunakan hibah tersebut sesuai dengan tujuan yang telah dijelaskan dalam surat ini, maka penerima hibah diwajibkan untuk mengembalikan dana tersebut kepada pemberi hibah.”

Demikian adalah isi dan detail dari surat hibah. Hal-hal tersebut harus tercantum di dalam surat hibah agar hibah yang diberikan sah secara hukum dan transparan. Semoga penjelasan di atas dapat membantu calon penerima hibah dalam memahami prosedur dan detail surat hibah.

Contoh Surat Hibah untuk Yayasan

Yayasan adalah suatu badan yang di bentuk untuk melakukan kegiatan sosial, religi, kemanusiaan, kebudayaan, pelatihan maupun pengembangan ekonomi yang berlandaskan kesejahteraan masyarakat. Untuk menggerakkan kegiatan tersebut, yayasan membutuhkan dana hibah. Nah, agar dana hibah tersebut dapat diterima, maka diperlukan surat permohonan hibah yang baik dan benar. Berikut adalah contoh surat hibah untuk yayasan.

Contoh Surat Permohonan Hibah untuk Yayasan

Yayasan XYZ
Jl. Raya ABC No. 1
12345, Kota Jakarta Selatan
Telepon: (021) 123456789

Kepada,
[Nama Yayasan Pemberi Hibah]
Jl. Raya Z No. 2
Kota Jakarta Barat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan ini kami atas nama Yayasan XYZ mengajukan permohonan hibah kepada [Nama Yayasan Pemberi Hibah] untuk mendukung kegiatan sosial yang akan kami lakukan.

Adapun kegiatan yang akan kami lakukan adalah program bantuan pendidikan untuk anak-anak yang kurang mampu di daerah Terpencil. Dana hibah yang akan kami ajukan akan digunakan untuk membiayai kegiatan tersebut selama 1 tahun ke depan. Program tersebut meliputi pembiayaan pendidikan, seragam, buku, alat tulis dan makanan bagi anak-anak yang tergabung dalam program tersebut.

Untuk itu, kami mohon kerjasamanya dan kepedulian serta bantuan yang diberikan dari [Nama Yayasan Pemberi Hibah] dapat membantu kami merealisasikan program tersebut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Demikian permohonan hibah ini kami ajukan dan atas kepedulian dan bantuan dari [Nama Yayasan Pemberi Hibah], kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat Kami,
[ Tanda Tangan ]
[Nama Ketua Yayasan]
[Alamat Yayasan]
[Tanggal]

Bagaimana Menulis Surat Permohonan Hibah yang Baik dan Benar?

Menulis surat permohonan hibah bagi sebuah yayasan harus memperhatikan beberapa poin penting agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Berikut beberapa poin penting dalam menulis surat permohonan hibah:

1. Kenali yayasan yang memberi hibah. Cari tahu tentang yayasan yang akan memberikan hibah. Baca profil yayasan dan mencari informasi tentang program mana saja yang dibuka, perhatikan syarat dan ketentuan, serta besaran dana hibah yang diberikan.

2. Tertib dalam membuat surat permohonan. Agar surat permohonan terlihat tertib dan rapi, tulis surat permohonan menggunakan komputer dan aplikasi pengolah kata, atau bisa juga ditulis tangan dengan rapi dan mudah dibaca.

3. Jelaskan program yang akan dilakukan. Jelaskan dengan jelas program yang akan dilakukan oleh yayasan yang memerlukan hibah dalam surat permohonan. Jangan lupa sertakan dokumen pendukung seperti program kerja atau rencana anggaran.

4. Tampilkan data yang valid. Supaya surat permohonan terlihat kredibel, tampilkan data yang valid mengenai pengalaman yayasan dalam melaksanakan program serupa dan jumlah orang yang akan terus menerima manfaat dari program tersebut.

5. Ringkas namun efektif. Surat permohonan hibah sebaiknya ditulis dengan paragraph yang pendek dan sederhana, namun dengan pola pemilihan kata yang efektif untuk memudahkan pihak yayasan dalam mengerti dan memahami mereka akan menginvestasikan dana sesuai kebutuhan.

Demikianlah beberapa tips dalam menulis surat permohonan hibah. Dengan memperhatikan poin-poin tersebut, surat permohonan hibah yang Anda buat untuk kegiatan yayasan menjadi lebih mudah dipahami dan memiliki peluang besar untuk diterima. Semoga bermanfaat!

Contoh Surat Hibah untuk Individu

Contoh surat hibah adalah surat yang memberikan hak atas sebuah harta kepada orang lain tanpa harus melalui proses jual beli. Surat hibah biasanya dibuat dengan tujuan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, seperti hibah untuk orang miskin, korban bencana alam, atau hibah untuk yayasan.

1. Contoh Surat Hibah untuk Pendidikan

Jika Anda ingin memberikan hibah untuk pendidikan, bisa membuat surat hibah seperti contoh berikut ini:

Kepada

Nama Penerima

Dengan hormat,

Sebagai bentuk dukungan saya terhadap pendidikan, saya dengan ini memberikan hibah berupa uang sejumlah Rp. 10.000.000,- kepada Bapak/Ibu/Nama Penerima untuk membantu biaya pendidikan. Semoga hibah ini dapat membantu dalam menempuh pendidikan yang lebih baik dan sukses di masa depan.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Terima kasih.

Hormat saya,

Nama Pemberi

2. Contoh Surat Hibah untuk Kesehatan

Jika Anda ingin memberikan hibah untuk kesehatan, contoh surat hibah yang bisa dibuat seperti berikut:

Kepada

Nama Penerima

Dengan hormat,

Sebagai bentuk kepedulian saya terhadap kesehatan, saya dengan ini memberikan hibah berupa uang sejumlah Rp. 5.000.000,- kepada Bapak/Ibu/Nama Penerima untuk membantu biaya pengobatan. Semoga hibah ini dapat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan yang sedang dialami dan semoga lekas sembuh.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Terima kasih.

Hormat saya,

Nama Pemberi

3. Contoh Surat Hibah untuk Panti Asuhan

Jika Anda ingin memberikan hibah untuk yayasan atau panti asuhan, bisa membuat surat hibah seperti contoh berikut ini:

Kepada

Nama Penerima

Dengan hormat,

Bersama surat ini, saya ingin memberikan hibah berupa barang sebanyak 100 paket sembako senilai Rp. 8.000.000,- sebagai bantuan untuk anak-anak di panti asuhan yang sedang membutuhkan bantuan. Saya berharap hibah ini dapat membantu anak-anak tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Terima kasih.

Hormat saya,

Nama Pemberi

4. Contoh Surat Hibah untuk Umat Beragama

Jika Anda ingin memberikan hibah untuk umat beragama, bisa membuat surat hibah seperti contoh berikut ini:

Kepada

Nama Penerima

Dengan hormat,

Bersama surat ini, saya ingin memberikan hibah berupa uang tunai sejumlah Rp. 15.000.000,- yang akan dipergunakan untuk pembangunan masjid di kampung yang sedang membutuhkan bantuan. Saya berharap hibah ini dapat membantu dalam memperbaiki fasilitas ibadah dan memberikan manfaat bagi umat Islam di sekitar kampung tersebut.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Terima kasih.

Hormat saya,

Nama Pemberi

5. Contoh Surat Hibah untuk Usaha Kecil

Jika Anda ingin memberikan hibah untuk usaha kecil, contoh surat hibah yang bisa dibuat seperti berikut:

Kepada

Nama Penerima

Dengan hormat,

Bersama surat ini, saya memberikan hibah berupa uang tunai sejumlah Rp. 20.000.000,- sebagai modal usaha untuk membantu Bapak/Ibu/Nama Penerima dalam menjalankan usaha kecil. Saya berharap hibah ini dapat memberikan manfaat bagi usaha Bapak/Ibu/Nama Penerima dan semoga sukses.

Demikian surat hibah ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Terima kasih.

Hormat saya,

Nama Pemberi

Dalam memberikan hibah, penting untuk membuat surat hibah secara jelas dan lengkap untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari. Surat hibah sebaiknya dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

Originally posted 2023-06-12 08:14:56.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.