Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal serta Penjelasan Lengkapnya

Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika mendengar tentang pasar uang dan pasar modal? Pasar yang memperdagangkan uang untuk modal usaha? Belum sepenuhnya tepat.

Bagi orang awam, pasar modal dan pasar uang memang masih asing di telinga mereka. Namun, bagi anda yang berkecimpung di dunia bisnis tentu sudah familiar dengan kedua istilah tersebut.

Pasar uang dan pasar modal pada prinsipnya memang suatu tempat untuk melakukan transaksi, namun objeknya bukan berupa barang-barang konsumsi seperti yang dijual di pasar-pasar pada umumnya, melainkan surat-surat berharga.

Tujuannya begitu beragam mulai dari investasi jangka panjang dan pendek, sumber pembiayaan modal kerja, hingga mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Lantas, apa perbedaan pasar uang dan pasar modal? Untuk mengetahui dan memahami perbedaannya, kenali dulu apa itu pasar uang dan pasar modal.

Pasar uang dapat dipahami sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli surat-surat berharga berjangka pendek.

Sedangkan pasar modal merupakan suatu tempat untuk melakukan transaksi jual beli efek atau surat-surat berharga dalam jangka panjang.

Dari pengertian tersebut sebenarnya telah mencerminkan perbedaan dari keduanya. Tentu perbedaannya tidak sesederhana itu.


Instrumen Pasar Modal


√ Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal serta Penjelasan Lengkapnya
selera.id

Pasar modal memiliki jenis instrumen yang berbeda dari pasar uang. Instrumen pasar modal meliputi surat-surat berharga yang berjangka waktu panjang lebih dari satu tahun. Adapun instrumen pasar modal antara lain:

1. Saham (Stock)

Saham merupakan instrumen yang umum diperdagangkan di pasar modal. Surat berharga jenis ini diterbitkan oleh perusahaan yang sudah go public.

Pembelian saham suatu perusahaan baik oleh badan hukum atau perseorangan mengindikasikan kepemilikan atas perusahaan tersebut, bisa sebagian bahkan keseluruhan.

Bagi perusahaan penerbit saham, penjualan surat berharga ini mampu menambah modal kerja dalam jumlah banyak.

Sementara bagi pembeli, dengan memiliki saham dari perusahaan yang bersangkutan, artinya ia turut memiliki perusahaan sehingga berhak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan setiap tahun yang disebut dengan deviden.

2. Obligasi (Bond)

Obligasi disebut juga sebagai surat hutang. Perusahaan yang menjual obligasi menerbitkan surat atau sertifikat yang menyatakan adanya pinjaman dengan syarat-syarat tertentu.

Jika ada pihak yang bersedia membeli obligasi tersebut, konsekuensinya perusahaan penerbit obligasi harus mengembalikan pinjaman pokok beserta dengan bunga yang telah disepakati dengan pembeli obligasi.

3. Right

Merupakan jenis surat berharga turunan dari saham. Perusahaan menerbitkan right dan menawarkannya kepada pemilik saham lama lebih dulu. Saham baru yang dibeli dengan right cenderung lebih murah.

Namun, apabila pemilik saham lama tidak berkeinginan untuk membeli saham baru dengan right, maka bisa menjual haknya tersebut kepada pihak lain.

4. Warrant

Jenis instrumen derivatif atau turunan lain dari saham adalah warrant. Perusahaan menerbitkan warrant untuk memberikan hak kepada pemegangnya guna membeli saham perusahaan tersebut.

Penerbitan warrant disertai dengan persyaratan terkait dengan harga, jumlah, dan masa berlakunya.

Keuntungannya, pemegang warrant dapat memperoleh capital gain karena berhak membeli saham dengan harga lebih murah dari harga pasaran.

Namun, membeli jenis surat berharga ini bukan tanpa risiko. Jika harga pasar saham perusahaan anjlok, maka warrant menjadi tak berarti lagi.

5. Opsi

Sebagai jenis instrumen derivatif dari saham, opsi merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual saham dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Reksa Dana

Merupakan jenis instrumen pasar modal dengan risiko paling ringan. Tak perlu keahlian khusus dalam mencermati kondisi pasar, karena reksa dana mirip dengan tabungan, tetapi bisa diperjualbelikan.


Instrumen Pasar Uang


√ Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal serta Penjelasan Lengkapnya
belajarcuan.com

Sebaliknya instrumen pasar uang mencakup surat-surat berharga berjangka pendek kurang dari satu tahun. Berikut jenis-jenis instrumen pasar uang:

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

SBI diterbitkan oleh bank sentral sebagai instrumen hutang. Surat berharga ini umumnya ditawarkan kepada lembaga perbankan untuk mengendalikan stabilitas nilai rupiah dengan membatasi jumlah uang beredar di masyarakat.

Surat berharga ini akan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Oleh sebab itu, bank sentral harus mengembalikan dana kepada pemegang SBI sesuai waktu yang telah disepakati bersama.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

SBPU juga merupakan instrumen hutang dengan sistem diskon tetapi bisa diterbitkan oleh bank sentral atau lembaga keuangan lain yang ditunjuk oleh bank sentral.

3. Sertifikat Deposito

Deposito adalah instrumen pasar uang yang berbentuk simpanan berjangka. Surat berharga ini menyatakan jumlah, tingkat bunga, dan jangka waktu jatuh tempo.

Berlakunya surat berharga ini tidak bisa diperpanjang secara otomatis. Mengingat surat berharga ini tidak diterbitkan secara spesifik atas nama pemegang, maka berisiko diambil alih pihak lain jika terjadi kehilangan.

4. Call Money

Sederhananya call money merupakan instrumen hutang dengan sistem ‘sebrakan’, karena jangka waktunya cukup singkat antara 1-7 hari saja.

Ketika suatu perusahaan membutuhkan tambahan dana dalam waktu cepat, maka bisa menggunakan instrumen ini.

Konsekuensinya, harus segera mengembalikan ketika pemilik dana telah menagih atau mengingatkan waktu jatuh tempo pengembalian.

5. Repurchase Agreement

Instrumen pasar uang yang satu ini merupakan perjanjian pembelian kembali surat berharga yang telah diperjualbelikan dalam jangka waktu dan harga yang telah ditentukan dan disepakati bersama.


Pelaku Pasar


√ Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal serta Penjelasan Lengkapnya
seputarforex.com

Ditinjau dari para pelaku atau pemainnya, pasar modal cenderung melibatkan lebih banyak pihak dibandingkan pasar uang.

Para pemain pasar modal terdiri dari perusahaan penerbit saham (emiten), investor, penjamin emisi, lembaga penunjang, pialang (broker), pedagang efek (dealer).

Penanggung (guarantor), wali amanat (trustee), perusahaan surat berharga (securities company), dan perusahaan pengelola dana (investment company).

Sementara para pemain di pasar uang umumnya meliputi bank, yayasan, perusahaan asuransi, lembaga pemerintah, lembaga keuangan non-bank, dan perseorangan atau anggota masyarakat.


Otoritas Tertinggi Pasar


√ Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal serta Penjelasan Lengkapnya
akurat.co

Segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan pasar uang dan pasar modal diatur oleh pemerintah. Dalam hal ini, otoritas tertinggi pasar uang adalah Bank Indonesia (BI), sedangkan pasar modal adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Mekanisme Pasar


√ Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal serta Penjelasan Lengkapnya
maxmanroe.com

Jika ditinjau dari mekanismenya, pasar modal lebih kompleks daripada pasar uang. Pada pasar modal, emiten harus melakukan penawaran umum. Artinya, emiten harus perusahaan yang sudah go public.

Sementara para pelaku pasar modal lainnya harus mencermati kondisi pasar untuk mengetahui prospek saham yang ditawarkan emiten.

Dengan begitu, investor atau pemodal bisa mengambil keputusan untuk membeli atau tidak saham yang ditawarkan oleh emiten.

Namun, dalam proses tersebut tentunya melibatkan pelaku pasar modal lainnya seperti pialang atau broker, penjamin, dan lainnya.

Mekanisme pasar uang lebih sederhana, karena seperti layaknya transaksi jual beli, dimana pihak yang memiliki dana lebih (investor) bertemu secara langsung dengan pihak yang membutuhkan dana.

Jika keduanya telah menjalin kesepakatan, maka selesailah transaksi tersebut.

Keyword: Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Originally posted 2021-01-12 13:43:16.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.