10 Fakta Unik Dibalik Sejarah Perkembangan Tradisi Kue Pernikahan

Salah satu elemen yang ada di pesta pernikahan modern adalah kue pernikahan. Tradisi yang berasal dari budaya barat ini kini semakin populer dan sudah seperti kesatuan yang tak boleh dilepaskan.

Pesta pernikahan di Amerika dan beberapa negara barat lainnya misalnya, mereka memiliki ciri khas kue yang bentuknya bertingkat tinggi disertai ornamen yang indah.

Sedangkan di negara Jepang dan Yunani, mereka lebih menggunakan kue yang menggunakan herring roe dan manisan almond, yang memiliki simbol pernikahan.

Kehadiran kue pernikahan tidak hanya sebagai pemanis pesta saja, namun juga menjadi sebuah simbol dan mengandung makna.

Meskipun bukan budaya ketimuran, namun saat ini hampir semua konsep pernikahan bisa mengadaptasi tradisi ini dalam berbagai bentuk, konsep tradisional sekalipun.

Bahkan prosesi potong kue, menjadi salah satu acara puncak dari sebuah perayaan pesta pernikahan sehingga kerap ditunggu-tunggu oleh para tamu yang hadir.

Biasanya kue pengantin yang digunakan lebih cenderung berkonsep menjulang tinggi dengan ornamen megah dan menawan.

Sering kali diletakkan di tengah ruangan sehingga akan menjadi pusat perhatian, tentunya selain kedua mempelai.


Persiapan Khusus dalam Pernikahan


Tak hanya dekorasi pesta, gaun pengantin, katering yang perlu dipersiapkan dengan matang, begitu juga dengan kue pernikahan.

Dalam mempersiapkan kue pernikahan, terkadang hampir sama rumitnya dengan persiapan-persiapan tersebut.

Desain kue juga menjadi salah satu yang menggambarkan style dari pasangan pengantin tersebut.

Sehingga, sangat bagus jika dibuat selaras dengan keseluruhan konsep/ tema pernikahan yang digunakan. Bentuk dan modelnya pun sangat beragam.

Terdapat banyak model kue pernikahan yang unik dan menarik sehingga akan terlihat stand-out dalam pesta anda.

Ataupun memilih menggunakan model kue yang besar dan bertingkat, untuk menampilkan kesan mewah.

Tingkat atau tinggi kuenya sangat bervariasi, umumnya selalu pada jumlah yang ganjil. Mulai dari 1, 3, 5, 7 dan seterusnya, sesuai keinginan masing-masing mempelai.

Tak hanya soal bentuk atau desainnya saja, masih terdapat beberapa hal yang juga penting tentang persiapan untuk memilih kue pengantin ini.

Hal tersebut adalah prosesi potong kuenya, biasanya menjadi satu momen klimaks, atau puncak acara.

Momen ini akan menjadi sangat meriah dan begitu menyenangkan. Dan tentu saja akan menjadi buruan fotografer atau videografer anda serta para tamu untuk mengabadikannya.

Nah untuk mempersiapkan kue pengantin, anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut.

a. Ide

Tentukan ide dan gambaran kue yang diinginkan

b. Sesuaikan dengan konsep/ tema keseluruhan pesta pernikahan

Ya, dekorasi untuk kue merupakan salah satu hal yang penting. Anda bisa memilih berbagai ornamen atau hiasan yang cantik agar lebih menarik lagi.

c. Rasa

Agar tidak sia-sia seusai prosesi potong kue dilaksanakan, baiknya anda memilih kue pernikahan yang rasanya memang enak. Sehingga nantinya bisa dinikmati bersama-sama, bukannya hanya terbuang mubadzir demi sebuah prosesi saja.

Untuk itu anda hendaknya anda mencari vendor toko kue yang terpercaya, bisa dengan meminta rekomendasi dari teman atau keluarga yang pernah menggunakannya.


Fakta Unik Kue Pernikahan yang Jarang Diketahui


Namun dibalik beberapa persiapan tersebut, tahukah anda jika terdapat fakta-fakta seputar kue pengantin yang sangat unik dan menarik.

Untuk itu, mari kita simak fakta 10 fakta unik dibalik tradisi kue pernikahan yang perlu anda ketahui. Seperti apa sih?

1. Kue pengantin sudah ada sejak zaman Romawi Kuno

Kue pernikahan pada saat itu berawal dari lembaran roti. Dimana prosesi perayaannya adalah bukan untuk dipotong dan disantap bersama, namun dengan menghancurkan roti-roti tersebut di atas kepala mempelai wanita.

Hal itu dianggap sebagai simbol pengharapan akan keberuntungan dan kesuburan. Bahan-bahan untuk membuat roti yang terdiri dari gandum, tepung, ataupun butiran padi merupakan bentuk dari kesuburan tersebut.

2. Pertama Kali Dikenalkan Oleh Ratu Victoria dan Pangeran Albert

Kue pernikahan yang berwarna putih pertama kali dikenalkan oleh Ratu Victoria dan Pangeran Albert pada abad ke-17, dan setelah itu kian populer.

Warna putih yang dipilih, merupakan simbol dari status sosial yang tinggi pada masa itu. Salah satunya, adalah karena mahalnya harga gula.

Selain itu, warna putih yang cenderung bersih dianggap memberikan lambang kemurnian dan keperawanan cinta.

3. Munculnya ‘royal icing’

Nama hiasan kue yang pertama kali dicetuskan pada saat pernikahan Ratu Victoria.

Nama ‘icing’ tersebut merupakan hiasan yang terbuat dari gula, putih telur, dan perasan lemon.

Diciptakan pada tahun 1840, dimana menjadi sebuah ciri khas, yakni kue bertingkat berwarna putih.

4. Dari abad ke-17 hingga abad ke-19, bentuk kue pengantin pie sangat populer

Ya, pada masa itu tidak semewah sekarang. Sehingga bahan-bahan untuk membuat kue masih sangat sederhana, kebanyakan adalah dari roti gandum dan pie.

Untuk kue pie, akan diisi dengan berbagai bahan lainnya, tergantung dengan status sosial si pengantin.

5. Perkembangan Kue Pernikahan di abad ke-17

Pada abad ke-17 itu pula, para pengantin pria memiliki kue pernikahan tersendiri. Yakni kue yang berupa kue buah-buahan. Hampir sama, buah-buahan dianggap sebagai simbol kesuburan.

6. Kue Sebagai Hadiah Bagi Pengantin

Di Inggris sekitar abad pertengahan, ada sebuah tradisi yaitu justru para tamu undangan yang membawa kue sebagai hadiah untuk pasangan yang menikah.

Kue-kue tersebut kemudian ditumpuk menjadi sebuah pilar atau menara. Pada masa itu, dipercaya bahwa semakin tinggi pilar yang terbentuk maka pasangan yang menikah dan berciuman di depan kue tersebut akan memiliki kehidupan yang makmur.

7. Pemotongan Kue Menggunakan Pedang

Masih di tanah Inggris, tradisi potong kue pada pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip sangat unik.

Jika biasanya kue dipotong dengan pisau berhias, mereka melakukannya dengan menggunakan pedang milik Pangeran Philip.

8. Mitos Potongan Kue Pernikahan Bagi yang Single

Beralih ke Amerika, disana terdapat sebuah mitos unik yang dipercayai banyak warganya.

Adalah ketika tamu undangan single yang menerima potongan kue dan meletakkannya di dekat bantal tidurnya, akan segera mendapatkan mimpi tentang calon pasangannya.

9. Ada makna dibalik tingkatan kue pernikahan

Menurut tradisi terdahulu, kue pada tingkat paling bawah ialah untuk dikonsumsi pada saat acara pesta pernikahan tengah berlangsung.

Kemudian untuk kue pada tingkat kedua akan dibagikan juga namun seusai acara.

Dan jika melihat pada abad ke-19, umumnya kue pada tingkat teratas akan disimpan sampai ke acara pembabtisan.

Sehingga pada masa tersebut dibutuhkan resep khusus untuk pembuatan kue yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Akan tetapi kemudian tradisinya sedikit bergeser pada abad ke-20 dan ke-21, dimana tingkatan kue teratas disimpan untuk ulang tahun pertama pernikahan.

10. Perkembangan Tren

Perubahan tren kue dari yang menggunakan kue asli menjadi dummy cake atau imitasi.

Jika tradisi jaman dahulu kue pernikahan yang digunakan adalah kue asli yang bisa dinikmati bersama, kini trennya sudah berubah.

Karena banyak yang hanya menginginkan prosesi potong kuenya saja sebagai sebuah simbolisasi, maka agar lebih praktis, pilihannya adalah menggunakan kue imitasi.

Keyword: Kue Pernikahan

Originally posted 2020-12-25 19:29:02.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.