Cara Menghitung Bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah)

Cara mengajukan dan menghitung bunga KPR adalah langkah untuk membuat pengajuan dan beberapa cara untuk melakukan penghitungan suku bunga KPR yang Anda ambil.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui berbagai bank kini banyak dipilih oleh rakyat.

Hal itu dapat terjadi karena KPR yang ditawarkan saat ini memiliki suku bunga murah dan banyak keuntungan lain untuk para nasabah.


Cara Mengajukan Dan Menghitung Bunga KPR


Bagi Anda yang tertarik dengan program ini, berikut ini merupakan cara mengajukan dan menghitung bunga KPR.

1. Persiapkan Kelengkapan Dokumen

Langkah pertama untuk mengajukan KPR ke bank ialah dengan mempersiapkan kelengkapan dokumen dasar untuk melakukan pengajuan kepada pihak Bank.

Beberapa dokumen tersebut adalah KTP kepala keluarga dan juga KTP istri, NPWP atau yang biasa dikenal dengan Nomor Pokok Wajib Pajak untuk Anda yang sudah memiliki penghasilan tetap.

Selain beberapa dokumen tersebut, Anda juga wajib untuk menyerahkan slip gaji Anda, lengkap dengan rekening Koran Anda selama 3 bulan terakhir.

Dokumen tersebut akan berguna untuk melakukan survey atau pengkajian oleh pihak Bank untuk kredit yang Anda ajukan.

Apabila Anda telah menikah, maka buku nikah juga sebaiknya disertakan sebagai salah satu syarat kelengkapan untuk melakukan pengurusan permohonan KPR.

Secara garis besar, inilah daftar dokumen yang harus Anda persiapkan :

  • KTP
  • NPWP
  • Slip Gaji
  • Rekening Koran 3 bulan terakhir
  • Buku Nikah

2. Menunggu Proses Appraisal

Setelah Anda selesai mengajukan seluruh dokumen kelengkapan sebagai syarat awal pengajuan KPR, maka Anda selanjutnya harus menunggu proses appraisal.

Proses appraisal merupakan tahapan di mana pihak Bank akan melakukan pengkajian untuk kredit Anda. Biasanya, yang dilihat adalah profil Anda.

Bukan hanya itu saja, namun seluruh faktor pendukung seperti pekerjaan dan penghasilan Anda juga menjadi pertimbangan lain.

Dalam tahap ini, proses BI Checking atau tahapan dimana track record Anda dalam hal perbankan akan dikaji sebagai pertimbangan utama untuk mengajukan kredit perumahan rakyat (KPR).

Anda disarankan untuk memilih besaran kredit yang sesuai dengan penghasilan dan kemampuan Anda pada saat tersebut.

Selama proses pengajuan, Anda sangat disarankan untuk melakukan follow up pengajuan kredit baik kepada pihak developer maupun kepada pihak Bank secara langsung.

Biasanya proses appraisal tidak akan membutuhkan biaya tambahan bila Anda membeli rumah baru dari developer yang sebelumnya telah melakukan kerja sama dengan Bank tertentu yang menyediakan KPR.

3. Menghitung Suku Bunga Kredit

Seusai proses appraisal, apabila kredit Anda akhirnya disetujui, maka Anda kini harus mulai untuk menghitung suku bunga kredit yang Anda peroleh dari Bank tersebut.

Ketika Anda menggunakan Bank swasta, biasanya suku bunga kredit akan berada di atas Bank pemerintah maupun juga Bank syariah.

Anda yang ingin mendapatkan suku bunga yang lebih rendah dan lebih murah sebaiknya menggunakan dan memilih Bank penyedia KPR yang berbasis syariah atau menggunakan jasa Bank Pemerintah yang menawarkan sistem kredit yang lebih ramah.

Dalam proses penghitungan suku bunga kredit, ada kemungkinan bahwa Anda akan merasa bahwa suku bunga yang ditawarkan masih terlalu tinggi untuk Anda.

Apabila hal itu terjadi, maka sebaiknya Anda melakukan negosiasi dengan pihak Bank supaya suku bunga kredit untuk Anda kembali ditinjau ulang dan Anda kemungkinan akan memperoleh penurunan suku bunga kredit yang akan memperingan cicilan bulanan Anda untuk rumah yang telah Anda pilih.

4. Hitung Rincian Kredit Setiap Bulan

Selepas dari proses penghitungan suku bunga kredit oleh Bank dan persetujuan Anda, kini Anda dapat menghitung besaran atau rincian kredit per bulan yang harus Anda tanggung.

Hitungan tersebut akan didasarkan pada tenor kredit dan juga suku bunga yang ditawarkan. Jumlahnya adalah besaran cicilan bulanan yang harus Anda bayar.

Mengenai besaran cicilannya, akan tergantung dari masa kredit yang Anda pilih untuk melunasi rumah tersebut.

Tips untuk Anda yang ingin menentukan besaran kredit dan cicilan bulan untuk KPR rumah Anda, Anda disarankan untuk memastikan agar cicilan bulanan yang harus Anda tanggung tidak terlalu memberatkan keuangan Anda.

Dalam hal ini, anda harus menjadi lebih realistis. Bila kondisi keuangan Anda sebenarnya belum memungkinkan, sebaiknya Anda memilih dan menawar untuk tenor yang lebih panjang sehingga Anda akan mendapatkan besaran cicilan yang lbih kecil untuk rumah yang akan Anda beli.

Cara itu akan membuat cicilan bulanan Anda semakin ringan sehingga keuangan Anda tidak akan goyah karena adanya cicilan KPR rumah baru Anda.

5. Persetujuan dan Akad Kredit

Proses persetujuan dan akad kredit menjadi tahapan terakhir dari perjalanan panjang pengajuan KPR rumah.

Pada tahap ini, Anda dan pihak Bank serta pihak developer yang menjual rumah tersebut kepada Anda seharusnya telah mencapai sebuah kesepakatan dimana Anda telah setuju dengan besaran kredit rumah Anda.

Tak hanya itu suku bunga yang ditetapkan juga telah disetujui pada tahap ini.

Setelah proses persetujuan selesai, penandatanganan kredit atau yang biasa dikenal dengan istilah akad kredit kemudian dilakukan antara Anda, pihak Bank dan juga pihak developer rumah yang menjual rumah tersebut kepada Anda.

Tahap ini bisa disebut menjadi tahapan terakhir dimana setelah tahap itu, Anda dapat mulai untuk menempati rumah baru Anda tersebut.

Sebelum memulai untuk mengajukan KPR rumah, Anda wajib untuk memahami seluruh proses dan cara mengajukan dan menghitung bunga KPR sehingga Anda dapat memperoleh kredit rumah yang paling sesuai untuk Anda.

Demikian penjelasan kami mengenai Cara Mengajukan Dan Menghitung Bunga KPR. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2020-12-24 22:45:15.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.